Selasa 07 Juli 2020
Bergegas pulang
dari sekolah dasar, sambil berlari dan ngos-ngosan. Setiba di depan rumah, ia
pun segera mengetuk pintu...Toookk..Toookk..Toookk.
Rio: “Assalamu'alaikum, Buu..!” Ucapnya.
Ibu: “Wa'alaikumussalam Wr. Wb”. Sahut ibunya.
Ia pun membuka
pintu rumah. “Eeehh, anakku sudah pulang”. Sambil mengulurkan tangan lembutnya kepada anaknya.
Ketika itu angin berhembus masuk kedalam rumah, ssshhuuzzz...Seketika ia pun
mengendus bau yang kurang sedap, dan menyengat.
Rio: “Iya bu, Rio udah pulang.” Lalu mencium tangan ibunya.
Ibu: “Bau apa ini ya?” Tanya ibunya. Rasanya bau itu dekat sekali, dan hidung ibu masih mencium
baunya.
Kemudian ia melihat
dari ujung kepala sampai ujung kaki anaknya. Terbelalak matanya saat melihat
celana anaknya basah. Ibunya spontan bertanya, "kenapa celana kamu basah nak?
Coba ceritakan sama ibu."
Dengan penuh
semangat dan sedikit malu Rio menceritakan kepada ibunya. “Hari ini Rio udah berani maju kedepan bu, ketika ditunjuk
ibu guru untuk menjawab soal dipapan tulis, sebelum pulang sekola.h” Ceritanya.
Ibu: “Oh yaaa, bagus dong Rio udah berani maju kedepan. Gitu
namanya anak kebanggaan ibu.” Sahut
ibunya. “Lalu bagaimana selanjutnya?” Tanya ibunya yang tak sabar untuk mendengar kelanjutan
ceritanya.
Rio: “Selanjutnya...karena Rio pertama kali maju kedepan. Rio
gugup dan berkeringat dingin bu, lalu tidak bisa menjawab pertanyaan dipapan
tulis. Yang adanya Rio malah pipis dicelana...akibat berdiri terlalu lama
memikirkan jawabannya.”
“Semua teman-teman Rio tertawa terbahak-bahak sejadinya, saat melihat Rio
didepan sampai pipis dicelana. Ibu guru hanya tersenyum, lalu menyuruh
teman-teman untuk diam. Setelah itu ibu guru berkata, tidak apa-apa padaku dan
mengapresiasi atas keberanian Rio yang sudah maju kedepan. Tak lama kemudian
kami pun pulang.”
Kata Rio
mengakhiri cerita.
Ibu: “Eeeemmmmhh,” ibunya sambil menahan tawanya. Kemudian ia pun tertawa terbahak-bahak,
tidak mampu menahan tawanya, setelah mendengar anaknya selesai bercerita.
Tak lama setelah
itu ibunya berkata kepada Rio, sambil mengelus kepala anaknya. “Tidak apa-apa nak walaupun ditertawakan oleh orang banyak
sekalipun, Rio maju kedepan aja merupakan langkah awal keberanian looh.!!Wajar
aja, namanya juga belajar. Nantinya kalau Rio sering maju kedepan juga akan terbiasa,
dan tidak akan gugup dan berkeringat dingin lagi, apalagi sampai pipis
dicelana. Jadi anak ibu harus tetap semangat..!!” Tutur ibunya, dan melepaskan senyuman kepada Rio. “Setelah ini, Rio mandi dan ganti pakaian, lalu makan ya
sayang..!!”
Rio: “Baik bu, terima kasih. Rio sayang ibu..!!”
Note: Kalimat bercetak miring adalah percakapan
Penulis: Halida | PAI 18
0 Komentar