News

6/recent/ticker-posts

More Than Words: THE GREATEST FIGHT

 

Menjadi mahasiswa merupakan pertarungan yang luar biasa. Menghabiskan masa transisi sedari remaja hingga dewasa, berupaya mewujudkan harap yang sejatinya masih samar, mengukir keyakinan pada cemasnya ketidakpastian. Pernahkan kau bertanya, meski hanya pada sekelebat bayang yang tercipta berkat lembayung senja, bahwa pertarungan ini kapan usainya ? Apakah kelak, jika kita telah bertoga ? Apakah kelak, jika kita telah terhanyut dalam kesibukan bekerja ? Semestinya, pada lubuk hatimulah jawaban itu terpatri. Percayalah, definisi kejayaan bagi setiap jiwa itu berbeda-beda. Membandingkan pertarunganmu dengan pertarungan insan yang lain merupakan kesalahan tak terampuni, karena setiap diri tentu memiliki tekad dan upayanya sendiri.

Menjadi mahasiswa bukan hanya sekedar tentang masa muda yang dipenuhi dengan tawa dan romansa. Realitanya, jauh lebih rumit dari rumus-rumusnya warga Fisika, jauh lebih pelik dari perhitungan warga Akuntansi. Sedemikian lelahkah ? Tentu saja. Namun, apakah kau akan menyerah hanya karena uji coba fana yang menghampiri langkah juangmu ? Semestinya, jawaban terbaik adalah TIDAK. Ketika kau telah memutuskan untuk melaju di jalur ini, maka sejatinya kau telah siap menerima konsekuensi dan kontradiksi. Namun demikian, bersama kalutnya proses ini, taruhlah satu keyakinan dalam sudut hatimu, bahwa kejayaan tak pernah tercipta sebagai kejayaan, tanpa melalui tempaan keras bernama perjuangan.

Lalu, apakah menyandang status sebagai mahasiswa memanglah serumit dan sekaku itu ? Kembali, jawaban terbaik adalah TIDAK. Bersama status ini, banyak hal yang mampu kau eksplorasi. Ribuan hal baru akan datang menerpamu, guna menempa pola pikir dan tindak tandukmu. Bersama status ini, kau akan dibawa melaju, melesat dalam luasnya cakrawala ilmu. Bersama status ini, perlahan kau akan menemukan jati diri, sebuah jembatan yang menjadi penghubung antara semangat dan kepercayaan diri. Bersama status ini, kau akan menjadi pribadi yang tangguh dan kuat, meskipun tak selamanya terlihat hebat. Karena setiap insan terlahir bukan untuk terlihat hebat, melainkan menjadi hebat. Menjadi hebat bukan pula selalu diukur dari perspektif insan lainnya, melainkan dari perspektifmu sendiri. Sederhananya, jadilah hebat dengan versi hebatmu sendiri, berbanggalah dengan versi banggamu sendiri, tanpa bergantung dengan opini dan persepsi insan lain di luar sana.

Hai mahasiswa hebat! Selamat, sejauh ini kau masih mampu bertahan dan menikmati perjuangan. Apresiasi setinggi langit untuk keteguhanmu. Kau luar biasa, berani merengkuh tajamnya uji coba, terjun ke dalam palung-palung perjuangan, kemudian bangkit kembali dengan sumringah kebahagian dan kebanggaan. Ayo, lanjutkan perjuanganmu. Jangan usai sampai di sini. Salam hangat dariku, seseorang yang kini juga masih berjuang sepertimu.

 

 

 

 

Posting Komentar

1 Komentar