Kamis, 02 Juli 2020
Tik..Tok..Tik..Tok..suara
detik waktu berjalan. Larut dalam kesunyian malam, dibarengi dengan suara kodok
yang berbunyi keras, terdengar melantunkan suara kroook..krookk...krookk. Suhu
udara yang sudah mulai terasa dingin, pertanda waktu sudah tengah malam.
Terbaring diatas kasur,
sambil mengingat hari-hari yang telah dilewati. Segala yang menghampiri dalam
kehidupan, baik itu kebahagiaan, kesenangan, kegembiraan, kesedihan, kekecewaan
dan kepahitan. Semuanya patut disyukuri atas segala nikmat hidup yang diberikan
Yang Maha Kuasa. Seraya mengucapakan Alhamdulillah Ya Allah, terima kasih atas
segalanya. Setidaknya sampai detik ini, Allah masih memberikan nikmat hidup
untuk diriku.
Terlintas dalam otakku, pada
dua hari yang lalu. Diriku tidaklah seperti sekarang ini. Perasaanku pada waktu
itu diselimuti dengan kesedihan dan kekecewaan. Mataku tidak henti-hentinya
meneteskan air mata, pikiran dan perasaanku tidak karuan. Yaaa, aku menyalahkan
diriku dan keadaanku, serta tidak mampu mengikhlaskan masa lalu kelam yang
menyakitkanku.
Pesimis dan tidak percaya
diri juga menyelimuti diriku. Hidupku terasa terhenti pada waktu itu, tidak ada
harapan untuk bangkit dari kesedihan. Padahal semua yang menghampiri hidup adalah
bagian dari ujian yang diberikan Sang Pencipta, untuk menguji keteguhan iman
hamba-Nya selama hidup di dunia. Tidak ada ujian yang melebihi batas kemampuan
hamba-hambaNya
Kemudian, aku mulai
berpikir... Kenapa aku harus berlarut-larut dalam kesedihan? Dan bagaimana
caraku untuk bangkit dari kesedihan ini? Yaa, aku menginginkan perubahan dalam
hidupku. Pertama-tama yang harus aku lakukan adalah memaafkan diriku sendiri.
Selanjutnya memaafkan orang lain yang telah menyakitiku. Lalu bersyukur setiap waktu
atas nikmat yang diberikan Allah SWT, dengan membiasakan mengucap Alhamdulillah
dan terima kasih kepada-Nya.
Setelah memaafkan dan
mengikhlaskan segala yang telah terjadi dalam hidup, serta membiasakan untuk
bersyukur, hatiku mulai berdamai. Ternyata diriku selama ini terlalu fokus pada
kesalahan yang telah terjadi, dan tidak melihat dari sisi kebaikan yang ada
dalam hidupku. Akupun tersadar....banyak hal yang patut aku syukuri dalam hidup
ini, daripada tenggelam dalam kesedihan.
Sekarang aku gunakan kesempatan hidup yang masih diberikan Sang Pencita, beranjak melakukan perubahan hidup kearah yang positif. Kini aku mulai menulis segala sesuatu yang terlintas dalam pikiranku atau dari pengalaman hidupku. Setidaknya, ini sebagai motivasi hidupku, syukur-syukur jika orang lain juga ikut termotivasi.
SEKIAN...
Penulis: Halida | PAI 18
0 Komentar