News

6/recent/ticker-posts

More Than Words: Berjuta Makna di Balik Senyuman


Selasa, 07 Juli 2020





Pada suatu malam yang dihiasi tangisan dari langit dengan iringan katak yang khas di telinga  krook.. krook... kroookk... Serta  diringi suara tik... tok... tik... tok... Dari detik jam yang tak ada hentinya berbunyi. Angin yang sepoi-sepoi membuatku ingin duduk bersandar di jendela merasakan keindahan malam dengan ditemani secangkir kopi hangat.
Saat lagi enak-enaknya merasakan keindahan malam terlintas sejenak dipikiranku memikirkan ada cerita apa yang di sembunyikan dari sebuah senyuman seseorang. Aku pun langsung terfokus pada sekelompok dokter dan perawat yang berjuang untuk kita semua demi memerangi dan mengobrak-abrik pertahan dari virus corona agar virus tersebut tumbang di kehidupan kita. Sebelumnya kita do'akan mereka yang telah tumbang dalam memerangi virus corona dari sekelompok dokter perawat maupun pasien, Al Fatihah..

Sekelompok dokter dan perawat mereka rela meninggalkan keluarga mereka demi kita, mereka rela mempertaruhkan nyawa mereka sendiri, mereka rela melakukan apa pun demi kita agar kita bisa terhindar dari serangan virus corona. Saat mereka menghadapi semua rintangan itu, mereka pun masih tetap tersenyum dalam merawat kita. Mereka tetap menunjukkan wajah tersenyum nan lebar dan tawa canda bersama teman kerjanya. Kenapa sampai seperti itu? agar kita tidak stress. Bahkan mereka rela melakukan apapun, salah satunya mereka rela memodifikasi baju perlindungan mereka yang awalnya polos menjadi apapun seperti super hero dan lainnya hanya untuk membuat kita terhibur, tersenyum dan tertawa lagi sehingga imun kita tetap terjaga dan tetap kuat dalam memerangi virus tersebut meskipun mereka tersiksa di balik senyuman mereka itu.

Ada seorang dokter ia seorang neurolog bertugas di RS PB. Beberapa minggu lalu, banyak pasien terpapar Virus Corona masuk rumah sakit. Dokter tersebut turun tangan ikut menyelamatkan para penderita Covid 19. Sayangnya beberapa hari setelah menangani pasien, Dokter tersebut positif terpapar Covid 19. Ia dikarantina. Ia diisolasi di RS P. Kerinduan yang membuncah pada anak istrinya tak tertahankan. Ia meminta izin pulang. Hanya untuk melihat dua buah hati dan istrinya yang masih mengandung. Dokter tersebut tahu ia tidak boleh dekat dengan anak istrinya. Sesampai di depan pagar kayu berwarna coklat rumahnya, Ia menelepon istrinya. Ia mengabarkan sudah tiba di depan rumah. Ia meminta anak istrinya keluar rumah. Tapi ia meminta mereka tetap di teras depan pintu. Tidak boleh keluar. Kedua anaknya berteriak kegirangan.

Sudah lama buah hatinya ini ditinggal ayahnya. Kedua bocah kecil itu patuh pada perintah ayahnya. Mereka tetap berdiri di depan teras. Istrinya juga demikian. Di depan pagar pintu, dokter tersebut berdiri dengan kedua tangan di belakang mulutnya terbungkus masker. Dari jarak 5 meter, ayah, ibu dan dua anak ini saling tatap tanpa suara hanya mata saling berbicara. "Duhai anak-anakku dan istriku papa sangat mencintai kalian bersabar dan kuat ya", batin dokter tersebut berbisik. Dua anaknya hanya bisa memandang dari jauh. Mereka belum mengerti apa yang terjadi. Mereka belum mengerti mengapa ayahnya tidak berlari menyambut dan menggendong mereka. Istri dokter tersebut punya firasat. Ia dengan cepat mengabadikan momen tak terlupakan ini, Ia mengambil handphone dan memotret seketika. Ternyata pertemuan ini menjadi momen terakhir pertemuan mereka. "Selamat tinggal sayang jaga anak-anak kita ya sayang. I love you", ujar dokter tersebut lirih sambil melambaikan tangannya. Dokter tersebut memasuki mobil berwarna biru tua, di dalam mobil batinnya bergolak mengharu biru. Tidak lama dari moment tersebut ia pun meninggalkan istri dan anak-anaknya untuk selamanya.

Setelah sekian lama aku memikirkan hal tersebut tidak terasa hari pun sudah semakin larut, teman secangkir kopi ku pun sudah pergi meninggalkan diriku, tangisan dari langit pun sudah berhenti dan tak sengaja air mataku mengalir membasahi pipi ku ketika aku memikirkan hal tersebut. Aku pun bergegas membersihkan air mataku dan bekas secangkir kopi ku tadi, setelah selesai aku pun menuju ke kamarku untuk mengistirahatkan badan dan pikiranku. tetapi sebelum mengistirahatkan badan dan pikiranku, aku pun menyiapkan alarm ku terlebih dahulu untuk mengawali hari esokku dengan suara gema adzan dari mesjid dekat rumah ku.

Suara hati seorang penulis. Ya Allah kenapa engkau memberikan kami ujian seperti ini apakah bumi tidak bisa melindungi kami lagi dari virus ini karena bumi sudah tua atau ini balasan mu untuk kami karena kami selalu menyakiti bumi. Jika memang jika ini balasan engkau terhadap kami dan menjadikan cambukan untuk kami. Maka kami berharap berikan lah kami kesempatan sekali lagi untuk memperbaiki diri kami ini. Kami rindu dengan keramaian yang awalnya dunia ini penuh dengan suara adzan, kami rindu dengan sholat berjamaah di masjid atau mushala, kami rindu dengan suara gemuruh dari orang-orang yang sedang asik nonton pertandingan bola, pertandingan basket, menonton konser music dan suara yang lain-lainnya, sekarang hanya sisa suara adzan, sholat di rumah masing-masing, suara gemuruh orang yang ketakutan dengan virus corona dan suara pengumuman tentang masalah pandemi virus corona ini. Tapi kami yakin di balik ini semua ada hikmah yang dapat dipetik.

Pesan penulis ingat tetap di rumah aja yah jaga imun tubuh kalian dengan berolahraga, makan makanan yang sehat, selalu jaga kebersihan dan jaga jarak. Terutama jaga jarak ke orang yang datang hanya ada perlunya dan ke orang yang memberi harapan palsu.

 


Penulis: R | PAI 2018







Posting Komentar

9 Komentar

  1. Mantap terus berkarya teman teman

    BalasHapus
  2. Kata-kata penutup nya sangat menusuk dan ad benarnya👍🏼 Lanjutkan!

    BalasHapus
  3. Kata-kata penutup nya sangat menusuk dan ad benarnya👍🏼 Lanjutkan rud!

    BalasHapus
  4. Sangat menginspirasi, serta penuh makna, terima kasih untuk kalian yang mendukung tenaga kesehatan dan tenaga medis,tetap jaga kesehatan , jangan lupa cuci tangan,memakai masker ketika berada di luar rumah dan yang paling penting jangan lupa untuk beroda dan beribadah kepada Allah SWT agar terhindar dari virus ini🙏

    BalasHapus
  5. Sangat menginspirasi, serta penuh makna, terima kasih untuk kalian yang mendukung tenaga kesehatan dan tenaga medis,tetap jaga kesehatan , jangan lupa cuci tangan,memakai masker ketika berada di luar rumah dan yang paling penting jangan lupa untuk berdoa dan beribadah kepada Allah SWT agar terhindar dari virus ini🙏

    Balas

    BalasHapus
  6. Mantap kaka, luar biasa. Lanjutskan kaa

    BalasHapus